Think outside the Box"atau berpikir di luar batas, itu adalah slogan khas orang kreatif. Dengan segala kemampuannya untuk berinovasi dan menemukan hal baru, orang dengan daya kreatifitas tinggi ternyata cenderung berumur panjang. Rahasianya karena berpikir kreatif dapat menurunkan stres serta meningkatkan kemampuan otak.
Butuh waktu cukup lama bagi para peneliti untuk mengetahui hubungan antara panjang umur dengan ciri kepribadian "big five". Teori "big five" ini banyak dipakai untuk menjelaskan unsur-unsur kepribadian seseorang. Menurut teori ini, kepribadian terdiri atas unsurAgreeableness, Extroversion, Neuroticism, ConscientiousnessdanOpenness.
Dalam penelitian sebelumnya, peneliti menemukan bahwa kepribadianneuroticismdapat memperpendek usia dan kepribadianconscientiousnesssebaliknya. Namun penelitian baru ini menemukan bahwa kepribadianopennessjuga merupakan indikator panjang umur. Yang menarik, peneliti menemukan bahwa berpikir kreatif dapat menurunkan stres dan meningkatkan kemampuan otak.
Para peneliti dari Purdue University di Indiana, Massachusetts Veterans Epidemiology Research and Information Center di Boston dan Sekolah Kedokteran Boston University memeriksa data dari 1.349 orang peserta. Data tersebut dikumpulkan dari tahun 1990 sampai 2008. Hasilnya menemukan bahwa kreativitas dapat mengurangi risiko kematian.
"Kami percaya bahwa kreativitas meningkatkan kesehatan karena memperbesar jaringan saraf di otak. Memang sebuah penelitian yang dilakukan sebelumnya menemukan bahwa Openness berkorelasi dengan jumlah materi putih di otak yang lebih banyak. Materi putih di otak membantu koneksi antara neuron di otak," kata peneliti, Nicholas Turiano seperti dilansirMedical Daily, Selasa (18/9/2012).
Dalam laporan yang yang diterbitkanJournal of Aging and Health, Turiano menjelaskan bahwa melatih otak merupakan faktor yang paling penting bagi umur panjang dan tetap sehat. Otak merupakan pusat dari seluruh aktifitas tubuh sehingga melatih otak akan mempelancar fungsi tubuh.
Turiano juga mengatakan bahwa orang-orang kreatif lebih baik dalam menangani stres dibandingkan teman-temannya. Stres diketahui berkaitan dengan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, gangguan sistem kekebalan tubuh dan demensia. Ketika menghadapi stres, orang kreatif melihat rintangan sebagai tantangan yang harus bisa diatasi.
Butuh waktu cukup lama bagi para peneliti untuk mengetahui hubungan antara panjang umur dengan ciri kepribadian "big five". Teori "big five" ini banyak dipakai untuk menjelaskan unsur-unsur kepribadian seseorang. Menurut teori ini, kepribadian terdiri atas unsurAgreeableness, Extroversion, Neuroticism, ConscientiousnessdanOpenness.
Agreeablenessmerupakan kecenderungan bersikap ramah, kooperatif dan hangat.Extroversionadalah kecenderungan untuk bersemangat, antusias dan komunikatif.Neuroticismcenderung gugup, sensitif dan mudah cemas.Conscientiousnesscenderung berhati-hati, teratur dan bertanggungjawab. DanOpennesscenderung imajinatif, kreatif dan artistik.
Dalam penelitian sebelumnya, peneliti menemukan bahwa kepribadianneuroticismdapat memperpendek usia dan kepribadianconscientiousnesssebaliknya. Namun penelitian baru ini menemukan bahwa kepribadianopennessjuga merupakan indikator panjang umur. Yang menarik, peneliti menemukan bahwa berpikir kreatif dapat menurunkan stres dan meningkatkan kemampuan otak.
Para peneliti dari Purdue University di Indiana, Massachusetts Veterans Epidemiology Research and Information Center di Boston dan Sekolah Kedokteran Boston University memeriksa data dari 1.349 orang peserta. Data tersebut dikumpulkan dari tahun 1990 sampai 2008. Hasilnya menemukan bahwa kreativitas dapat mengurangi risiko kematian.
"Kami percaya bahwa kreativitas meningkatkan kesehatan karena memperbesar jaringan saraf di otak. Memang sebuah penelitian yang dilakukan sebelumnya menemukan bahwa Openness berkorelasi dengan jumlah materi putih di otak yang lebih banyak. Materi putih di otak membantu koneksi antara neuron di otak," kata peneliti, Nicholas Turiano seperti dilansirMedical Daily, Selasa (18/9/2012).
Dalam laporan yang yang diterbitkanJournal of Aging and Health, Turiano menjelaskan bahwa melatih otak merupakan faktor yang paling penting bagi umur panjang dan tetap sehat. Otak merupakan pusat dari seluruh aktifitas tubuh sehingga melatih otak akan mempelancar fungsi tubuh.
Turiano juga mengatakan bahwa orang-orang kreatif lebih baik dalam menangani stres dibandingkan teman-temannya. Stres diketahui berkaitan dengan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, gangguan sistem kekebalan tubuh dan demensia. Ketika menghadapi stres, orang kreatif melihat rintangan sebagai tantangan yang harus bisa diatasi.